idhealt.com – Penggunaan softlens bisa jadi alternatif untuk orang yang punyai kasus penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, dan mata minus.
Pemanfaatan softlens diakui lebih praktis dibanding menggunakan kacamata, lebih-lebih bisa membawa dampak penampilan jadi lebih menarik.
BACA JUGA
- Pernahkah Anda Mengalami Keputihan Encer Seperti Air?
- 7 Penyebab Payudara Nyeri Sebelah Kiri
- Pembersih Area Kelamin Wanita Aman dan Berkualitas
- Cara Melakukan Masturbasi dan Onani Yang Benar
- Obat Kuat Pria Bisa Bikin Tahan Lama di Ranjang dan Efek Sampingnya
- Apa Itu Crystal X, Simak Penjelasan dan Efek Sampingnya
Perhatikan Tiga Hal Ini
Tetapi jangan sembarangan ya, jika ingin pakai softlens ada lebih dari satu hal yang harus diperhatikan, seperti yang diungkap Dokter Spesialis Mata Rs. EMC Tangerang dr. Degiana Syabdini Edwixa, Sp.M sebagai berikut:
1. Harus ada Indikasi Medis
Menurut dr. Degiana, sebaiknya tidak menggunakan softlens apabila tidak ada indikasi medis seperti gangguan penglihatan atau kelainan kacamata, maka banyak syarat yang harus terpenuhi sebab bisa merusak mata.
“Namun jika dia sebatas pakai untuk kosmetik ini juga bisa, tetapi harus banyak persyaratannya, sebab itu benda asing nempel di mata,” ujar dr. Degiana di akun Instagram RS Emc.
2. Lengkungan Bola Mata Setiap Orang Beda
Pernahkah merasa perih, atau softlens tetap kendur saat digunakan? Bisa menjadi Kamu mengenakan softlens yang ukuran lengkungannya tidak sementara, supaya tidak nyaman digunakan. Ini dikarenakan menurut dr. Degiana tiap tiap orang miliki lengkungan bola mata atau kornea yang berbeda.
“Yang di pasaran itu telah disesuaikan dengan mayoritas orang, namun ada juga yang emang sementara, kadang ada yang gunakan softlens tidak kala, sangat menekan, atau longgar, supaya komplikasi bisa iritasi bisa matanya kering, itu yang kerap kejadian,” papar Dr. Degiana.
3. Konsultasikan dan Periksa Ukuran Mata ke Dokter
Yang paling baik adalah periksakan diri ke dokter, untuk melacak atau minta dibuatkan softlens yang ukuran lengkungannya selagi supaya nyaman digunakan dan tidak menginfeksi atau mengiritasi mata, yang parahnya bisa membawa dampak kebutaan.
“Periksa seluruhnya pernah situasi matanya, mulai berasal dari kelainan reflaksi atau kelainan kacamata ukurannya, agar ukuran itu bisa sesuai dengan ukuran kontak lensnya,” pungkas Dr. Degiana.